Saturday, September 29, 2007

I've Got Sun Shine.


Dinamika pelajar yang menuntut ilmu di universitas Al-ahar Cairo sangatlah berbeda bila dibandingkan dengan para mahasiswa di negri kita sendiri Indonesia. Sangat simple dalam mengurus administrasi penilaian, hampir bisa disamakan dengan penilain pelajar SMP/SMU, mereka para pengurus nilai cuma menulis nomer induk serta menempel di papan pengumuman. Tetapi dalam hal ujian sama sekali tidak bisa disamakan. Ujian diibaratkan seperti gerbang pintu untuk menuju tangga berikutnya, kalau gagal di satu pintu maka sang pelajar harus mengulang lagi mata kuliah yang dinilai tidak pantas untuk menjadi faktor pendukung untuk membuka pintu tersebut, dan kesempatan untuk mengulang hanya diberikan selama 2 tahun, kalau lebih dari itu maka pelajar akan di DO (drop out),

Saya sendiri sebagai pelajar yg mengalami hal tersebut, sangatlah terbebani dengan kegagalan yang saya alami, hampir bisa diibaratkan seorang yang gagal 1 kali seperti seorang yang berjalan dihamparan padang pasir serta kehabisan perbekalan, dia akan merasakan kelaparan dan kehausan di tengah padang pasir yang panas dan tandus, dan kegagalan yang kedua kali bisa diibaratkan seorang yang berjalan dipadang pasir tanpa perbekalan ditambah dengan kecelakaan patah tulang kaki, betapa menderitanya seorang yang mengalami hal tersebut, perjalanan yang harus ditempun untuk menuju oasis akan sangat lama dan menyakitkan.

Sebagai seorang yang berjalan di padang pasir yang dilengkapi dengan segala penderitaan harus mempersiapkan jiwa yang lebih kuat daripada fisik, dengan jiwa yang kuat otomatis semangat dalam diri akan selalu terjaga, dan dengan semangat yang tanpa putus asa itulah seorang pejalan bisa mencapai oasis yang diharapkan meskipun memakan waktu yang sangat lama dan penderitaan yang tidak ringan. fisik boleh rusak , tapi semangat harus tetap utuh, hanya dengan semangat dan kegigihan seorang Sudirman diatas tandunya bisa memimpin peperangan melawan musuh, begitu juga seorang pelajar apapun kesuliatannya harus dihadapi,

Orang bijak berkata " Sulit memang boleh, tapi tidak bisa tidak boleh" dalam artian sesulit apapun keadaan kita dituntut untuk selalu bisa mengatasi hal tersebut semampunya.

Dari segi finansial, seorang yang gagal 2 kali berturut dijamin beasiswanya akan putus, semakin susah kehidupan seseorang dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Tetapi teori umum yang sudah menjadi hukum alam mengatakan " dimana ada kesusahan disitu ada kemudahan" dimana seseorang mengalami kesusahan, disisi lain seseorang itu akan menemukan kemudahan, saya juga termasuk orang yang terputus beasiswanya, tapi berkat rahmat Tuhan saya telah mendapatkan gantinya yang semisal meskipun tidak sama persis, tapi itu sangat sangat dan sangat membantu saya dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Malam yang paling gelap adalah menjelan munculnya fajar, disini hari yang paling menegangkan adalah ketika berita pengumuman nilai udah menyebar tapi masih belum ditempel oleh pengurus nilai, hari bertamabah hari berita itu semakin membumi dan semakin membuat hati semakin risau karena takut akan mengalami kegagalan lagi dengan melihat pengumuman yang ditempel, sebulan lamanya pengumuman itu cuma menjadi berita antar mulut yang selalu menambah rasa risau dalam hati, saya sebagai orang yang sangat merasakan hal itu sangat lah terganggu, akhirnya semua hal menjadi terbengkalai. Makan, minum, tidur, dan apapun aktivitas saya terasa hambar dan tanpa arti. mungkin hal ini seharusnya tidak perlu dirasakan kalau kita memang sudah siap lahir dan batin, meskipun hasil pengumuman menyenangkan ataupun menyedihkan, yah mungkin karena kelemahan saya, dan udah menjadi trauma saya, akhirnya saya tidak mampun melawan hal itu.

Tepat pada tanggal 12 Agustus berita pengumuman nilai sudah bisa dipastikan, tetapi pengumuman itu tidak ditempelkan, pagi itu juga saya berangkat ke kuliah untuk mendatangi pengurus nilai, ketika kita sudah masuk diarea perkuliahan ternyata antrian teman teman sudah berderet panjang, saya pun ikut mengantri untuk melihat hasil ujian, antrian yang panjang membuat hati semakin dag dig dug tidak karuan apa yang ada di otak atau yang ada dihati semua menjadi samar, hidung seolah olah tidak berfungsi lagi menjadi saluran penghembus angin pernafasan, semuanya beku, hanya doa memanjatkan semoga diberi kekuatan apapun hasilnya, akhirnya giliran saya pun sampai, ketika kartu mahasiswa saya serahkan kepada pengurus nilai, jantung saya terasa sudah terlepas dari bingkai pengikat, ternyata apa yang saya alami?

Alhamdulillah, berkat nikmatNya sempurnalah semua kebaikan. Ternyata pengurus nilai mengatakan kepada saya " kamu naik" , ketika itu juga tugu Monas terlihat jelas dari Cairo yang sedang mengalami musim panas ini. :)

Tenggorokan sudah terbasahi dengan air oasis, tulang kaki yang patah sudah sembuh kembali dan normal. Tinggal satu pintu yang harus saya lalui, untuk menuju oasis terbesar. Semoga dengan usaha, do'a dan tawakkal pintu terakhir itu bisa saya capai.

THANK'S.................. to all my friends who support me :)

2 comments:

ochan caesarion said...

mabruk bit, akhirnya terLewati jg yg seLama ini jadi pikiran...
sekarang gw mengaLami haL yg persis, This is my Last change!!!

nanti bakaL ada 1 hari, dimana ini jadi penentu...apakah hari itu gw tersenyum seperti nt, ato [ ? ] :(

just pray 4 me and wish me Luck!!!

Anonymous said...

Ayo Cak semangat bareng2..
Seorang teman tidak hanya dibutuhkan saat jalan2 di mall yang sejuk ber-AC, tapi juga dibutuhkan saat kita harus berjalan di padang pasir gersang...