Saturday, February 16, 2008

Hancik.

Standar apa yang dipakai orang untuk mengklaim kalau " hancik, hancuk, hamput dan yang sebangsanya" termasuk kata-kata kotor?? apakah susunan kalimat yang dipakai si pengucap itu?? atau sekedar seorang yang hanya dengan mengucapakan kata-kata tadi sudah termasuk berucap yang tidak baik??

Dilihat dari prakteknya, orang yang menggunakan kata-kata seperti hancik dan lain-lainnya, bisa jadi dia karena kesal dengan satu keadaan yang tidak sesuai dengan yang diinginkan. Bisa juga karena orang tersebut kaget atau takjub melihat keadaan, akhirnya salah satu dari kata-kata tadi itu terucap dari mulutnya.

Misalnya, seorang yang biasa tinggal di daerah pesisir yang jauh dari gunung-gunung atau perbukitan,

suatu saat orang ini pergi ke tempat yang serba hijau berkabut seperti suasana dilereng gunung, karena sangking takjubnya dia lantas berucap " hancuk indahe rek" atau " mencuuukk uwapik e pemandangan nang kene", dalam kontek yang seperti ini seseorang tidak bisa dikatakan orang tersebut telah mengatakan hal itu dengan kata-kotor.

Kalau dilihat dari segi maknanya, kata-tersebut memang lebih condong kepada hal-hal yang kurang baik, tapi dari segi pemakaiannya lafadz-lafadz tersebut bisa berarti yang bermacam macam.

Bagi orang yang dari kecil dididik untuk selalu menjauhi kata-kata tersebut, mereka mempunyai kesimpulan sendiri, salah satunya ada yang menolak orang yang bertutur kata dengan menggunakan lafadz tersebut, lantas menjahui orang yang berucap demikian, serta tidak menerimanya, ada juga yang membiarkan dan memaklumi keadaan tersebut, karena bentukan lingkungan sangat mempengaruhi atas pertubuhan seseorang dan tuturkatanya.

Melihat yang sepeti itu atau bahkan kita mengalami hal yang seperti itu, lantas apakah yang harus dirubah dari diri manusia itu ?? cara pandang terhadap keadaan itu lantas memaklumi atau menolak dan tidak menerima kehadiarannya lantas menjauhi??.

kasihan sekali orang orang yang besar dan tumbuh dilingkungan yang dengan sangat mudah melafalkan kata-kata tersebut, karena ada fihak yang tidak bisa menerima mereka dan tidak pernah bisa memaklumi keadaannya. Kenapa seseorang tidak bisa memaklumi? salah satu jawapannya mungkin karena kurang bisa menyepadankan hasil pendidikannya dengan perngaulannya. mungkin itu satu sebab yang sangat mungkin menjadikan seseorang tidak bisa menerima hal tersebut.