Sunday, December 12, 2010

Today 1.

How can I be lost, If I've got nowhere to go?
How can I blame you, when it's me I can't forgive?

Ya itu tadi cuma potongan dari bait lagu ,,
apakah benar saya bisa merasa seperti itu ?
ya hari ini ternyata ,, ternyata hari ini ,, kabar itu ternyata datangnya hari ini ,, setelah terbangun dari tidur siangku, aku cek hp ku ternyata ada panggilan tak terjawab, lantas aku menelfon nya balik, dan di beritahukannya aku tentang kabar itu , iya hari ini datangnya kabar itu , :)

Wednesday, August 11, 2010

Untitled Days.

setelah sunset di pantai Alexandria tepatnya disamping benteng Qaitbay. kami langsung bertolak kembali ke Cairo, hari sudah mulai gelap, jalanan luar kota relatif lebar dan tidak terlalu dipadati kendaraan. Untuk bisa sampai ke Cairo membutuhkan waktu
2 jam, saya duduk di jog depan sambil menemani si pengemudi, meskipun waktu itu kami tidak saling bicara, kami hanya berdiam diaman. pengemudi serius dengan kemudiannya, karena waktu itu dia sengaja menaikan speed mobil nya menjadi 140km/jam, jadi dia harus sangat berkonsentrasi penuh,

sedangkan aku yang duduk disebelahnya, aku hanya terdiam memperhatikan garis putih pemisah lajur jalan, mataku selalu tertuju kepada garis putih putus putus itu, tapi pikiranku tidak sama sekali memikirkan garis garis itu, pikiranku tertuju untuk seseorang yang sangat jauh keberadaannya denganku, terpisah waktu dan tempat yang sangat jauh pula, dalam pikiranku aku punya rencana untuk menuliskan sesuatu di blog ku ini, tapi sepanjang perjalanan itu aku tidak menemukan "kata pertama"
untuk memulai sebuah tulisan.

pikiranku benar benar tidak bisa fokus untuk memulai sebuah tulisan, tapi keadaan seorang yang sangat jauh itu sangat melekat pada keseluruhan konsentrasiku, dan sangat mencabik cabik rasa ibaku, aku tidak memikirkan status ku ini ada atau
tidak baginya, tapi aku hanya bisa ingin mengurangi rasa sakitnya, jika hal itu masih bisa.

sesekali kadang aku ingin mengundang teman teman kecilku, si Rega, Sakerbit, Abdi dan abi' . tapi aku takut mereka malah membuatku lebih tidak bisa konsentrasi, akhirnya aku memutuskan untuk mengudang si Rega saja, karena menurutku Rega ini lebih enak ketika diajak tukar pikiran, dan akhirnya aku pun di temani Rega sekarang ketika aku menuliskan kata2 berikut ini.

yawes lah. tanpa basa basi aku pun langsung berucap ke Rega,
sehingga mirip sebuah percakapan antara 2 orang,

lo (farlo : baca " aku" ) : Ga,(baca : Rega) aku punya teman,
dan temanku ini lagi mendapat masalah yang tidak ringan untuk
dihadapi.

Ga : masalah berat seperti apa itu ?

Lo : ya dia ini punya hubungan kusus dengan sese0rang, tapi
hubungannya rada renggang, dan keberadaan sese0rang ini sudah
menjadi seperti keluarganya sendiri, semua keluarga dan
kerabatnya sudah mengakui keberadaan sese0rang ini, ya bisa lah
disebut sese0rang ini orang sepesial masa depannya temanku ini.

Ga : terus...

Lo : nah, hari ini, temanku ini bercerita kalo sese0rang nya itu
sudah tidak available lagi untuk temanku itu, dikarenakan
sese0rang itu punya teman hati baru lagi, itu tanpa
sepengetahuan temanku, dan temanku baru tau hari ini,

Ga : WHat the'f' ever,,,!!! kok bisa gitu lo?

Lo : ya itu dia aku ga tau kenapa bisa gitu, tapi yang pasti
temanku itu sekarang, dia lagi merasakan segala hal yang tidak
enak, dan hal itu yang menjadi konsentrasiku, gimana biar
temanku itu bisa melalui hal hal yang tidak enak itu dengan baik
baik tanpa ada tindakan yang neko neko, serta dia masi bisa
konsen ama tugas prioritas utamanya, kuliahnya dan kesehatan
fisiknya tetep terjaga,

Ga : hmmm,,,,, iya juga sih lo, temanku itu pastinya lagi remuk
redam luar dalam, kalo nurut pengamatanku, hmmm sangat susah di
bayangkan lo, ndasku iso iso pecah, ,, coba aja bayangin
sese0rang yang uda diperkirakan akan menjadi sese0rang masa
depan, melakukan itu, sedangkan sese0rang ini punya posisi yang
sangat dekat dengan keluarga temanmu itu, bagaimana coba temanmu
itu bisa ngadepin keluarga dan kerabatnya jika mereka nanti akan
berkumpul?,

Lo : iya ,,,

Ga : terus lo ,, kata apa yang akan disampaikan temanmu kepada
orang tuanya? juga bagaimana perasaan orang tua temanmu itu ke
temanmu dan ke sese0rang itu,? amat kasian juga kan kalo orang
tuanya juga tertekan jiwanya.
aku tau lo, kalo kamu juga gak tau sesungguhnya kenyataan hidup
yang sudah dijalani oleh temanmu itu dengan sese0rang nya itu
sama keluarga dan kerabat2nya, tp kamu bisa tau rasa susahnya
menghadapinya.

Lo : iya...

Ga : trus apa yang uda kamu lakuin ke temanmu itu?

Lo : aku cuma mengirimkan sms, aku bilang disms itu, ' semoga
tidak ada yang blaming each other, dan yang ada welas asih,"
gitu yang kubilang,

Ga : maksudnya apa itu ?

Lo : ya aku takut aja kalo nanti terjadi hal yang saling salah
menyalahkan antara satu sama laen, baik antara sese0rang itu dan
temanku, atau juga antara keluarga temanku itu ke temanku, atau
juga dari ke pihak pihak laen yang berhubunga.
ya kamu tau sendiri lah ga, kalo uda pake cara saling
menyalahkan, itu gak akan ada habisnya, selalu berlanjut dan
berlajut menyalahkan yang laen lagi, kalo uda gitu yang ada cuma
saling menyakiti hati satu sama laen,dan sisanya malah saling
menyakiti satu sama laen, ujung ujungnya malah ada kebencian
yang nampak, nah, kalo yang ada sakit dan benci, itu uda sangat
tidak bisa lagi untuk memperbaiki keadaan, makanya aku sambung
dengan kata kata " yang ada welas asih" ,..

Ga : welas asih gimana?

Lo : ya semua pihak harus bisa berlapang dada. dan mampu melihat
kediri sendiri masing, semua pihak harus seperti itu, baik bagi
sese0rang itu, temanku itu, orang tua temanku itu ,, smuanya
harus mampu melihat kepada dirinya sendiri tanpa mengusung ego
masing2, dan dari hasil welas asih itu nanti akan keliahatan hal
yang tidak tepat yang telah dilakukan atas orang laen ke orang
laen lagi, dan bisa saling memaafkan atas semua, terutama
memaafkan diri sendiri kalo emang terbukti menyesal karena telah
memaksakan ego. dan ini harus dilakukan smua pihak, sekali lagi
semua pihak,,

Ga : waduh lo ,, usulanmu itu kalo sampe ada orang yang salah
membaca dan memahami, bisa bisa tulisanmu itu juga dianggap
menyalahkan orang laen, kalo yang aku fahami dari tulisanmu
barusan itu, semacam memberi tahu orang supaya segala hal besar
atau kecil itu di dialog kan , baik dialog dengan diri sendir
atau dengan orang laen, dan dialog nya harus dengan kepala
dingin, tanpa ada pihak laen yang terpaksa harus mengikut aturan
orang laen, ,, yaa gimana ya,, susah emang di bahasakan,, sangat
rancu tulisanmu,,,

Lo : ya gimana lagi ga, mampuku membahasakannya spt itu, dan aku
sangat terjauh dari tujuan menyalah nyalahkan.

Ga : ya wes la lo, moga tulisan sms mu yang simple tadi uda
mencukupi untuk menjadi permulaan, dan temanmu itu uda bisa
bersikap untuk dirinya sendiri dan untuk keluarga serta
kerabatnya,

Ga : trus lo ,, aku pengen tau ,, hubunganmu ama temanmu itu
hubungan apa sih ? sekedar teman? ato ada lebih, atau gimana?
kok sikapmu sampe segitunya ke temanmu itu,,,

Lo : hummm,,,, waduh ga, aku malas jawab pertanyaanmu ini,, rada
rumit juga kayaknya kalo diliat dari yang uda aku lakukan ama
temanku itu dulu dulu, ya udalah di skip aja tentang itu, tapi
yang penting, temanku itu adalah orang yang " who i care about"
... uda itu aja ya ,,, :)

Ga : 0uuu,,, ok lah kalo gitu,,, sip wes ,,, and ,, sekarang aku
usulin aja ke kamu lo, temanin aja temanmu itu, sebatas kamu
bisa aja, gak penting temanmu itu aslinya butuh kamu ato tidak,
yang penting kamu ada aja sebagai orang yang siap membantunya
jika diperlukan,, dan kamu jangan pernah menuntut sikap temanmu
itu yang macam2 ke kamu, karena hal itu akan menambah beban
temanmu,

Lo : siap ga, ,,,,,

Ga : dan inget lo, kamu tidak pernah tau sesungguhnya apa yang
terjadi dan yang sedang dialami oleh temanmu itu, meskipun
caramu berteman itu dengan cara menyamakan jiwamu dengan
temanmuitu, tapi ingetlah, kalo kamu itu bukan dia dan dia bukan
kamu, karena itu kamu tidak tau sesungguhnya. yang kamu tau cuma
sebatas rasamu jika diposisikan dengan tamanmu itu,

Lo : iya ga ,, iya ngerti aku itu,,,

Ga : satu lagi lo, ada hal yg uda pasti yang bisa kamu perbuat
untuk temanmu itu,,,

Lo : apaan ?

Ga : Doain terus temanmu itu untuk kebaikannya, dalam segala
perihalnya, inget segala perihalnya loh ya,,, dirinya,
kesehariannya, temannya, ortunya, semoga smua membawa kebaikan
untuk temanmu, itulah yg kumaksud dengan prihalnya,, :)

lo : iya ga siap ga,,,

Ga : terus lo, ada rencana apalagi yang akan kamu lakuin buat
temanmu itu ,,,??

Lo : ada ,, aku pengen,,,,


Si pengemudi tiba tiba menurunkan speed mobilnya,, dan aku
sedikit terhenyak, akhirnya pecakapanku dengan Rega pun
terputus.

mobil kami pun berjalan sangat pelan merayap karena macet,
pikiranpun bertanya,, kenapa di jalan yang lebar ini tiba tiba
ada macat? setelah 10 menit mobil berjalan merayap pelan,
akhirnya tahu juga apa yg menjadi sebab kemacetan, dan ternyata
disitu ada truck yang terbalik di tengah jalan dan barang
muatannya itu terbalik semua ditengah jalan raya itu,,,

dan kita ternyata sudah memasuki kota Cairo.

Thursday, July 22, 2010

Plonga plongo on July.

Teman teman kecil dalamku* berkumpul, mereka itu adalah : Sakerbit, Rega, Abdi, Abi' dan aku sendiri Farlo. :)

mereka smua menatapku aneh, ada yang menertawakan, ada yang melihatiku antusias, ada yang cemberut bahkan ada yang marah. kenapa mereka bersikap seperti itu???? karena,, karena ,, hum,, karena aku ngelantur, inilah lanturanku yang mereka dengarkan ,,,
kenapa selalu banyak sikap yang tidak bisa di dialogiskan?
apakah ada fihak yg membutuhkan pengertian?
apa aku juga membutuhkan pengertian?
atau sejatinya memang tidak ada apa apa, tapi hanya keadaan yang sangat padat dalam dirinya sehingga tidak ada kesempatan untuk bermanis manis ?
kenapa kebiasaan yang setiap hari dilakukan jika berpisah sudah tidak ada lagi?
apakah sekedar pamit atau permisi bisa membawa pengaruh yang buruk?
masih terlalu banyak kah kesalahan yang aku lakukan sehingga aku masih patut merasakan serangan balik tanpa kesadaran dari penyerang?
tidak adakah yang orang yang mau mengingatkan aku kalau aku memang terlalu banyak salah ?
sampai batas mana sikap yang harus diambil? apakah diam? apakah cuek? apa membuang ?
apakah sesuatu yang aku mulai harus aku yang mengakhiri?
apakah sesuatu yang dia mulai harus aku yang mengakhiri?
apakah egoku masi terlalu besar sehingga aku masi ingin mengetahui sebab sebab semua hal?
pertanyaan terakhir : "apa yang sesungguhnya terjadi ? "

hurting people, hurting people, hurting people, hurting people, hurting people, hurting people. ....

am i hurt? confuse? or sad maybe? hmmm,,, maybe so but not hate ,,

reaksi apapun yang terjadi, aku akan selalu melihat balik sisi diriku, apakah semua terjadi disebabkan sikapku. i care about you damn it !!!!!

itu lah lanturan ku, dan sakerbit tetap menertawakanku, mungkin dalam pikirannya aku ini orang yang bodoh tidak mampu membaca tanda tanda penolakan secara halus, ato emang intinya aku bodoh, makanya aku ditertawakan., dan sakerbit pun mengusulkan,, " uda far ,, dengerin aja lagunya billy talent - pins and needles ....itu untuk guilty mu ,, hahaha... "

Rega sikapnya antusias, tapi dia tidak berani untuk mengutarakan idenya, karena takut salah dalam memberikan tanggapan, itu juga karena farlo sendiri yang memang kebingungan.

si Abdi diam saja ,,dan terlihat tidak suka akan keadaanku,

Abi' dia keliatan geram, dia ingin aku mengambil sikap,


tapi Rega mengumpulkan kami semua dan dia menginginkan kita untuk tetep bisa menjalani sampe selesai, apapun yang terjadi harus dihadapi, dan dia bilang jangan pernah lupa mendoakan untuk kebaikannya selalu, meskipun kamu sendiri dalam keadaan yang tidak dapat dimengerti.

ok wes ,, kalo gitu ,,,, kalian kembalilah berjalan di jalur masing2 ,, sampe ketemu ,, " rega mengucapkan kata perpisahan,,, "





Saturday, July 3, 2010

Brain & Soul

Sudah lebih dari 48 jam aku menggerayangi dalaman diriku ,,, ternyata terjadi percakapan juga perdebatan bahkan pertengkaran antara pikiranku yang paling dalam dengan hati yang paling luar,

Hatiku berbicara tentang dunianya, kemudian pikiranku menanggapinya, memang pikiranku ga selalu bisa diterima oleh hatiku, akhirnya komentar yang diutarakan oleh pikiranku pun menyinggung hatiku, dari situ lah bermula perdebatan, dan akhirnya menjadi pertengkaran.

Mungkin pikiranku maunya membahas secara luas dan umum, dan maunya pula menjelaskan sisi luar hal hal yang dirasa bisa mengarah ke hal yg kurang baek,cakupan omongan yang diungkapkan terlalu keluar jalur ato rada menyimpang dari yang diungkapkan hatiku. Akan tetapi hatiku tidak mau mengikuti irama itu, dan hatiku masih membuat kesimpulan sendiri atas apa yang diungkapkan pikiranku, karena hal itu tidak membuahkan kesimpulan yang sedap dimata hatiku, akhirnya semua jadi berantakan, keduanya cekcok, pikiranku dengan jalan pikirannya dia terus aja berbicara, padahal hatiku uda meminta percakapan itu untuk dihentikan, tapi tetep aja pikiranku meneruskan pembicaraannya.

Padahal, yang mana aslinya pun, pikiranku juga menyukai dengan apa yang diungkapkan hatiku, cuma hal itu belum sempat diungkapkan oleh pikiranku kepada hatiku, dan mungkin terlalu susah bagi pikiranku untuk mengungkapkannya kepada hatiku ,,

Dari situ akhirnya kelihatan semuanya, ternyata didiriku masi banyak banget titik hitam yang harus dibersihkan, aku masih ingin punya kesemptan menghapus titik hitam itu, tapi? apakah masih ada kesemptan itu ? aku ingin sekali menebusnya.!!!!

Banyak hal yang harus dirubah oleh pikiranku, baik sikap maupun cara menanggapi hatiku, salah satunya dia harus menghormati hatiku ketika dia meminta untuk menghentikan percakapan, juga tanpa ada kata menjudge kalo hatiku itu sensitive ato suka emosi dan lepas kontrol, dan masi banyak lagi hal hal laen juga yang harus dirubah oleh pikiranku,

nah ,, itulah yang terjadi padaku,,, apa yg terjadi antara pikiranku yang paling dalam dan hatiku yang luar.

Lantas,,,,. Apa kata hatiku yang paling dalam ???? .......

Saturday, June 26, 2010

.. .. .. ..

perseverance, accurate, compromise, hardy, berserah diri ,,,

setiap pribadi harus menyadari dirinya untuk mempunya hal hal tadi ,,

Tuesday, March 23, 2010

Intermezo

iwan fals lirik

Intermezo

katanya malam sepi
ternyata malam tak sepi
malam katanya sama
ternyata malam tak sama

di desaku di kotamu memang ada malam
di hatiku di hatimu malam memang ada
namun malammu tak sama malamku
namun hatimu tak sama hatiku
paham kah kau ceritaku tentang malam,?

malam di desaku nyanyi jangkrik merdu
malam di kotamu hanya keluh kesah bertalu
malam di hatiku tetap gelap tak terang
malam di hatimu gelap jadi bomerang ,, sukur!!!

oyah ,, disini jurang kita
dalam dalam teramat dalam seperti gelap nya malam

di heningnya malam
di redupnya sinar
satu rembulan berjuta bintang

ayun kaki membela sepi
iring angan hidup punya arti
seorang lelaki coba sembunyi

kala keseribu teguh
hangus lah problema yang menghimpit dada
berbisik seorang pemabuk
kepada dunia yang remehkan dia
kepada dunia yang remehkan dia

hembus angin lewat
belai tubuh penat
seorang lekaki bergumul pekat

bosan kadang singgah
dijiwa yang lelah
kadang ada jemu
sekejap berlalu






Wednesday, March 10, 2010

"PrincessdiNu"

Matahari selalu menyinari tanpa henti, terpaksa aku mendiamkan diri atas apapun yang terjadi pada diriku, aku pun tidak akan berhenti melangkah, aku akan selalu berusaha untuk tetap sepertinya, tidak ada yang perlu di usai kan.

Langit yang berdiri tanpa tiang, tapi berlapis lapis, yang mampu dilihat mata kasar cuma awan dan bintang. memang sangat sederhana langit itu bila dipandang hanya dengan mata telanjang kita, kalau ingin mengetahui kelebihannya, haruslah ada usaha yang lebih dan kesungguhan yang pasti.

Bulan, kamu selalu bercahaya bila ada bantuan matahari, dirimu menjadi bersinar ketika ada yang menyinari. niscaya kehidupan itu akan selalu membutuhkan bantuan orang lain di sekitar kita, meskipun tanpa bantuan siapapun benda itu masi akan ada dalam pandangan mata, kalau bulan membutuhkan matahari untuk bisa menjadi bersinar, manusia yang diberi kelebihan yang berlebih harus lebih bisa membantu dirinya sendiri, tidak menutup kemungkinan menerima bantuan dari luar dirinya.

Laut, oh laut, aku tidak mampu melukiskan kamu kedalam susunan kata, segalanya sudah ada padamu, tapi kamu masi mampu menerima apapun yg di lakukan matahari dan bulan, kamu sangat luas dan bijaksana, rahasia dalam dirimu mengajarkan manusia tentang banyak hal. tapi murkamu pun banyak meminta korban. laut oh laut...


sangat sulit membawa jiwa, tapi getir harus selalu dilawan,

Sunday, January 3, 2010

488 days of .....

Seorang sahabat yang aku tidak pernah mengenalnya sebelumnya memberiku sebuah tulisan kepadaku, tulisan itu berjudul " sahabatku, sendiriku "


Ada banyak cerita yang ingin aku katakan, tapi aku tidak bisa bercerita dengan baik. Karena aku sudah terbiasa diam dan menelan ceritaku sendiri. Terutama cerita yang tidak menyenangkan. Aku merasa nyaman dengan cara itu.

Aku dulu pernah ingin punya sahabat tempat saling berbagi cerita. Dan itu pernah terwujud. Tapi sekarang aku sendiri lagi. Tidak apalah. Aku tidak menyesali atau bersedih. Aku berterima kasih pada waktu dan sahabatku yang sudah memberikan kesempatan merasakan punya sahabat. Bukan berarti aku memusuhinya. Aku tetap akan menjadi sahabatnya dan menyayanginya dalam cara yang berbeda. Karena tidak ada yang bisa menggantikan sosok dirinya. Sahabatku …


Ada pelajaran yang aku ambil dari itu, “jangan pernah berharap jika tidak ingin kecewa”. Ya, aku banyak berharap dari sahabatku. Harapanku yang terlalu berharap. Harapanku yang mengecewakanku. Mengapa, aku tidak bersahabat lagi? Itu pertanyaan klise. Karena hal itu biasa terjadi pada setiap orang dengan cara yang berbeda.
Tapi itu bukan suatu kesalahan yang harus aku sesali. Itu adalah goresan cerita yang mewarnai kanvas kehidupan. Aku tidak ingin berpura-pura bijaksana. Aku juga bersedih. Aku juga menangis. Aku juga kecewa. Tapi hidup mencari kehidupan, terus berlanjut. Banyak yang aku harus lakukan, banyak yang aku harus wujudkan.

Apakah aku berharap akan punya sahabat lagi suatu hari? Sekarang aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Aku perlu waktu. Ya, waktu, waktu yang selalu aku butuhkan, yang selalu bisa menolongku, yang selalu aku harapkan. Waktu adalah sahabatku?!… Ah… itu klise juga. Sejenak terasa hidupku membosankan dalam perjalanan waktu yang tidak aku mengerti. Aku sadar, aku ini membosankan. Aku tidak berani berharap lagi. Dan … sejenak aku merindukan sahabatku. Dia bisa mengerti aku. Dia tahu aku. Ternyata masih ada kerinduan akan kehadirannya, ceritanya dan mimpi-mimpinya. Tapi aku tidak ingin mengganggu dengan cerita-ceritaku, dengan masalah-masalahku atau dengan candaku sekalipun.

Berat semakin terasa. Kepalaku terasa penuh dan sakit, nafasku sesak. Tapi hidup menuntut kehidupan. Tidak peduli diantara mana aku berada, atau di kedua sisi yang harus dijalani. Dan pekerjaan-pekerjaanku yang seolah berlomba untuk dipenuhi, untuk diselesaikan. Semua itu ada dipikiranku dan menggangguku setiap waktu. Yang membuatku susah untuk memejamkan mata yang sudah mengantuk sekalipun. Yang memberatkanku untuk bangun walau sepagi apapun aku terjaga.

Aku ingin pergi sejauh mungkin, ke tempat dimana aku bisa melepaskan semua masalahku. Tapi aku tidak bisa lari dari kenyataan. Aku bukan pengecut. Walau berat, aku kumpulkan sisa-sisa semangatku, yang aku cari dikesendirianku yang membosankan. Aku sadar, aku hanyalah “The completely nothing, The perfect nothing.” Dengan kesadaran itu, aku berjalan, aku bangun. Dengan semua itu aku mencoba membangun mimpi-mimpiku dan merangkainya dalam harapan baru. Menjalani hari-hariku yang akan semakin berat. Aku tidak bermaksud mendramatisir keadaan. Tidak ada maksud apa-apa untuk cerita itu. Juga tidak perlu dikomentari. Tidak perlu… Aku cuma ingin melegakan nafasku dari rasa yang menyesak. Ya, aku pikir begitulah…
Aku seharusnya bisa memaknai masalah itu dan menyelesaikannya dengan sesungguhnya, bukan pasrah dengan waktu.

Sendiri… Bukankah aku menikmati sendiri? Dan kesendirian adalah sahabatku?
Ya, selamat datang kembali kesendirian. Akan aku sambut dengan sepenuh hati. Aku tidak bisa berkata akan menyambutnya dengan senang atau dengan sedih. Karena tidak keduanya. Atau keduanya?!…

Terima kasih. Kata itu yang aku ucapkan sekarang. Dengan susah payah aku kumpulkan serpihan-serpihan semangat dalam kesendirian. Dalam ketidakberartianku. Keinginan ataukah harapan, aku juga bingung. Ahh, aku tidak peduli. Satu yang pasti sekarang aku punya mimpi, yang dulu hanya timbul tenggelam dipikiranku, yang dulu hanya sebatas keinginan. Itu harus aku wujudkan. Sekarang…

Aku berterima kasih pada waktu. Yang sudah menolongku untuk bermimpi, dan merangkainya. Aku sudah bisa melepaskan semua yang aku inginkan sebelumnya atas sahabatku. Untuk punya mimpi baru. Terima kasih pada segala sesuatu dan siapa saja yang telah melintas dalam kesendirianku.

Mengapa semua itu sangat menggangguku, semua itu karena sahabatku?!… Sepertinya dia telah berhasil membelengguku dalam buaian cita-cita ideologis yang tulus. Begitu kuat merasuk ke otakku dan dengan sesukanya menari-nari dipikiranku setiap saat. Shit! …

Aku tidak pernah menyesal kenal dengannya. Aku juga tidak kecewa bersahabat dengannya. Banyak hal yang sudah kau berikan padaku. Ada cerita indah yang kau ceritakan. Cerita akan dunia antah berantah yang indah dan demokratis, tanpa penindasan. Cerita yang membuat aku bertambah merasakan dua sisi dunia yang menghimpitku. Keteguhan hatimu akan cita-cita yang tulus melahirkan kagum. Akupun berharap tentang cerita indah itu.

Tapi sekarang aku berubah. Tapi kamupun berubah, sahabatku. Yang pasti dari apa yang kulihat dari dirimu, walau hanya sesaat ku lihat. Karena perubahan itu, membuat aku seolah aku tidak mengenalmu. Apakah artinya persahabatan kita kalah oleh perubahan. Atau mungkin memang persahabatan kita yang memang harus berubah?. Sebagaimana perjalanan waktu yang berubah.

Akhirnya, berubahlah semau kau berubah. Karena tidak ada yang akan menghalangimu, apalagi melarangmu. Dan memang begitulah adanya hidup yang egois in, yang aku mulai memahaminya.

Dan sekarang aku pikir aku bisa melepas sosok, bayangmu dari keseharianku. Perubahan yang menjadi sikap dirimu, menguatkan itu semua dan menjawab keraguanku dan melahirkan keberanianku untuk melangkah. Untuk mematerialkan mimpi dan rencana yang tertunda. Untuk melakukan apa yang aku ingin lakukan. Untuk merasakan hidup yang lebih hidup.

Tidak semudah kata-kata, karena jauh didalam hatiku masih ada bayangmu. Ketika bosan aku sangat membencimu. Aku ingin melupakanmu, semua tentang kamu. Logikaku menguatkan keraguanku.

Ternyata kau bukan sahabatku. Kau adalah seseorang yang pernah kudamba, kuinginkan. Seseorang yang pernah membukakan mata, hati, dan pikiranku. Seseorang yang pernah memberi jawab akan tanyaku. Tapi biarlah rasa itu pergi entah kemana. Karena aku sadar, aku tidak akan bisa menjadi apa yang kamu inginkan. Dan hanya akan ada ilusi sesaat yang memabukkan.

Akhirnya, aku menutup sepenggal kesendirianku dengan segelas kopi ditingkahi Linkin Park dengan No more sorrow-nya yang selalu setia bersahabat denganku.

No, no more sorrow.
I’ve paid for your mistakes.
Your time is borrowed.
Your time has come to be replaced.

Terima kasih banyak telah memberiku tulisan ini, meskipun belum mengenalmu ,,,, semoga sukses selalu dan senantiasa diberi kesehatan.

Dan Slank pun bernyayi " kadang ku merasa sendirian, sahabat hanya diriku sendiri"