Sunday, November 11, 2007

Unpeaceful.


Bisakah dunia mengalami "Kedamaian" secara serentak dalam waktu 30 detik? bisa kah? pertanyaan ini timbul karena saya membaca berita-berita yang ada di internet, saya selalu menemukan bacaan yang isinya tentang perang kepentingan, perang fisik, gempa bumi, banjir, gunung meletus, narkoba, penyebaran aliran keagamaan yang di anggap sesat, dan lain sebagainya yang menjadikan bumi yang kita tinggali ini selalu saja ada kecarut-marutan dan tiada pernah ada hentinya.

Baru-baru ini, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Melakukan kunjungan ke Amerika, lantas apa respon masryarakat Amerika?, jelas mereka menolak serta slogan slogan penolakan pun segera terpampang agar pemimpin Iran itu membatalkan kunjungannya, tapi itupun tidak menghalangi niat Ahmadinejad meneruskan kunjungannya. Amerika terlalu khawatir dengan program nuklir Iran yang dinilainya tidak untuk tujuan damai, itulah sebab singkat kenapa Ahmadinejad ditolak ke Amerika.



Dipihak lain, pemimpin Rusia Vladimir Putin, melakukan kunjungan bersejarah ke Iran. Meskipun banyak teror dan ancaman yang di tujukan kepadanya. Tapi teror dan ancaman itu juga tak mengurungkan niat Putin untung melanjutkan kunjungan kenegaraannya. Begitu juga china yang telah melakukan kunjungannya ke Rusia, serta menyepakati beberapa kerjasama antara kedua belah pihak.

Semua mempunyai kepentingan dan Amerika pastinya tidak akan tinggal diam dengan keadaan yang dianggapnya akan terjalin kekuatan antara negara negara kuat tersebut, dan akhirnya tarik ulur kepentingan diantara negara negara itu akan membawa dampak yang kurang baik buat masyarakat pada umumnya.

Di iraq, setiap hari selalu ada jatuh korban, entah itu dari pasukan Amerika atau dari kelompok militan, atau bisa jadi dari masyarakat sipil setempat, begitu juga di Turki, sang pemimpin sudah menyerukan akan menyerang gerilyawan Kurdi yang di anggapnya sebagai pemberontak.

Di pakistan Pervez Musharraf, banyak mengalami gangguan dalam pemerintahannya, kerusuhan di Masjid Lal atau Masjid Merah menjadi bukti chaos di Pakistan. begitu juga mantan perdana mentri Benazir Bhutto, baru saja dia kembali dari pengansingannya tapi percobaan pembunuhan yang diterimanya.

Kurang lebih seperti itulah keadaan dunia diluar Indonesia, dan sekarang kita lihat Indonesia kita, baru baru ini bangsa Indonesia di bikin geram sama negara tetangga Malaysia. Malaysia telah mematenkan lagu "Rasa sayange" sebagai lagu icon dunia pariwisata Malaysia, padahal lagu itu adalah hasil karya anak bangsa, tepatnya lagu itu berasal dari Maluku, dan sudah menjadi lagu daerah, tapi kenapa bisa di patenkan dan diakui milik Malaysia. sebagai salah satu akibatnya teman teman didunia maya memberi julukan malaysia sebagai "Malaingsia atau truly maling of asia", begitu juga masyarakat umumnya pada merasakan geram pada negeri tetangga itu.

Beberapa hari yang lalu berita tentang akan meletusnya gunung Kelud selalu menjadi headline ditiap koran, begitu juga reaksi pada anak gunung Krakatau di Selat Sunda, disusul lagi musim hujan yang sudah datang, sebagian air hujan sudah membanjiri sebagian kota di Indonsia, tanah longsor juga tidak ketinggalan, sebagian desa di jawa tengah sudah mengalami kelongsoran tanah dan untungnya tidak menelan korban jiwa, angin puting beliung pun memporak porandakan bali, sampai-sampai Presideh SBY menjenguk korbanya.

Tidak kalah mengherankan, berita tentang penyebaran aliran "Al-Qiyadhah al-Islamiyah" yang diketuai oleh Ahmad Mushaddeq. yang telah mengaku nabi setelah nabi Muhammad SAW. tapi anehnya, kenapa orang seperti itu selalu memiliki banyak pengikut dan paham tentang aliran yang diyakininya berbeda dengan masyarakat umumnya, pastinya meresahkan masyarakat banyak.

Semua berita berita yang saya baca semakin membuat saya berkecil hati, saya pun menyimpulkan dengan yakin dunia tidak akan pernah sama sekali serentak merasakan kedamaian secara bersama sama. atau kah kedamaian itu bukan keadaan yang ada disekitar kita, melainkan keadaan hati kita.

setelah saya menulis ini, saya hanya bisa menunduk lemas.