Obituary.
Tiga bulan yang lalu tepatnya tanggal 26 April 2007. Saya di temani dua teman saya, Samingan dan Norman pergi menemui seseorang tamu dari Indonesia di hotel Conrad Cairo. Ternyata tamu yang sedang kita temui ini bukanlah seorang yang kebanyakan(baca: manusia kebanyakan),beliau adalah seorang pengusaha perkebunan di indonesia, beliau menjabat sebagai orang ketiga teratas di PT.Perkebunan Nusantara, bagi saya beliu adalah orang besar, juga visioner bagi kita.
ketika kami menanyakan tujuan kedatangan beliau kemesir, beliau menjawab, " kita kemaren bersama rombongan dari mentri pertanian pengen meninjau sistem pertanian dan produksi di negara ini, juga setelah itu kami akan melanjutkan perjalanan untuk menunaikan ibadah Umrah di tanah suci. Tapi keinginan beliau untuk menunaikan ibadah Umrah itu tidak terkabulkan, dikarenakan sistem birokrasi di Cairo yang tidak mengizinkan beliau dan robongannya untuk meneruskan perjalanan ke tanah suci.
Dari jam sebelas malam hingga pukul tiga pagi kita mengobrol kesana kemari tentang berbagai hal, baik tentang pendidikan, ekonomi, politik ditanah air, dan tentang kehidupan secara umum yang menyangkut manusia dengan sesama manusia atau manusia dengan tuhannya. Beliau sangat memahami keadaan kami disini sebagai mahasiswa yang masih muda dan penuh semangat, dikarenakan pengalaman beliau dulunya yang pernah menjadi seorang aktivis juga salah satu dosen di universitas ternama di Indonesia. mengobrol dengan beliau terasa seperti merasakan Indonesia dari dekat.
Dalam pembicaraannya beliau berpesan kepada kami sebagai insan yang masih muda, sebagai berikut. :
~! Manusia jangan pernah lepas dari edialisnya, sebab edialis adalah sumber energi dari dalam diri manusia itu sendiri, maka sudah sepantasnya sebagai manusia untuk selalu menjaganya tetap hidup dan kuat.
~! Berlarilah terus kencang kedepan tapi jangan lupa sesekali untuk menoleh kebelakang dan jangan terlalu sering menoleh kebelakang. Bercita-citalah setinggi tingginya dan kejarlah cita citamu itu semampu kau dapat, dan sesekali perhatikan langkah langkahmu dalam mencapai cita citamu itu. (manusia terbang dengan cita-citanya -Amin Rais- :red ).
~! Percuma jadi orang besar kalu tidak bisa memberikan manfaat bagi orang sekitarnya.
~! Ekonomi kalau dikejar tidak akan pernah ada HABISNYA.
~! Manusia tidak bisa hidup tanpa teman.
~! Umur 28 adalah waktu menentukan sikap seseorang untuk melangkah kedepan dalam bentuk yang sudah pasti dan tidak ada kebimbangan. bagi saya pesan beliau yang terahir ini sangat mengena bagi diri saya dikarenakan beliau mengucapkan kata2 ini tepat pada hari ulang tahun saya :).
Disalah satu perkataannya beliau membicarakan tentang kehidupan dan kematian, diusianya yang senja ini beliau berkata " cukupkah sisa waktu yang sedikit ini untuk menebus kesalah kesalahan dalam kehidupan yang sudah 50 tahun lebih beliau jalani?. beliau menjalan kan sisa sisa hidupnya dengan sering mendekatkan diri kepada TuhanNya.
Hari ini tepatnya tangal 15 juli 2007. Dering telpon dari sodara Samingan yang membangunkan saya dari tidur, saya angkat seraya berkata " Pak Suryo meninggal " beliau meninggal disingapur karena pendarahan otak.
~selamat jalan Bpk. Suryo Handoko. Semoga Amal baik dan ibadahmu diterima disisiNya serta diampuni dosa dosamu. Ya Rob,,,
No comments:
Post a Comment