Wednesday, August 11, 2010

Untitled Days.

setelah sunset di pantai Alexandria tepatnya disamping benteng Qaitbay. kami langsung bertolak kembali ke Cairo, hari sudah mulai gelap, jalanan luar kota relatif lebar dan tidak terlalu dipadati kendaraan. Untuk bisa sampai ke Cairo membutuhkan waktu
2 jam, saya duduk di jog depan sambil menemani si pengemudi, meskipun waktu itu kami tidak saling bicara, kami hanya berdiam diaman. pengemudi serius dengan kemudiannya, karena waktu itu dia sengaja menaikan speed mobil nya menjadi 140km/jam, jadi dia harus sangat berkonsentrasi penuh,

sedangkan aku yang duduk disebelahnya, aku hanya terdiam memperhatikan garis putih pemisah lajur jalan, mataku selalu tertuju kepada garis putih putus putus itu, tapi pikiranku tidak sama sekali memikirkan garis garis itu, pikiranku tertuju untuk seseorang yang sangat jauh keberadaannya denganku, terpisah waktu dan tempat yang sangat jauh pula, dalam pikiranku aku punya rencana untuk menuliskan sesuatu di blog ku ini, tapi sepanjang perjalanan itu aku tidak menemukan "kata pertama"
untuk memulai sebuah tulisan.

pikiranku benar benar tidak bisa fokus untuk memulai sebuah tulisan, tapi keadaan seorang yang sangat jauh itu sangat melekat pada keseluruhan konsentrasiku, dan sangat mencabik cabik rasa ibaku, aku tidak memikirkan status ku ini ada atau
tidak baginya, tapi aku hanya bisa ingin mengurangi rasa sakitnya, jika hal itu masih bisa.

sesekali kadang aku ingin mengundang teman teman kecilku, si Rega, Sakerbit, Abdi dan abi' . tapi aku takut mereka malah membuatku lebih tidak bisa konsentrasi, akhirnya aku memutuskan untuk mengudang si Rega saja, karena menurutku Rega ini lebih enak ketika diajak tukar pikiran, dan akhirnya aku pun di temani Rega sekarang ketika aku menuliskan kata2 berikut ini.

yawes lah. tanpa basa basi aku pun langsung berucap ke Rega,
sehingga mirip sebuah percakapan antara 2 orang,

lo (farlo : baca " aku" ) : Ga,(baca : Rega) aku punya teman,
dan temanku ini lagi mendapat masalah yang tidak ringan untuk
dihadapi.

Ga : masalah berat seperti apa itu ?

Lo : ya dia ini punya hubungan kusus dengan sese0rang, tapi
hubungannya rada renggang, dan keberadaan sese0rang ini sudah
menjadi seperti keluarganya sendiri, semua keluarga dan
kerabatnya sudah mengakui keberadaan sese0rang ini, ya bisa lah
disebut sese0rang ini orang sepesial masa depannya temanku ini.

Ga : terus...

Lo : nah, hari ini, temanku ini bercerita kalo sese0rang nya itu
sudah tidak available lagi untuk temanku itu, dikarenakan
sese0rang itu punya teman hati baru lagi, itu tanpa
sepengetahuan temanku, dan temanku baru tau hari ini,

Ga : WHat the'f' ever,,,!!! kok bisa gitu lo?

Lo : ya itu dia aku ga tau kenapa bisa gitu, tapi yang pasti
temanku itu sekarang, dia lagi merasakan segala hal yang tidak
enak, dan hal itu yang menjadi konsentrasiku, gimana biar
temanku itu bisa melalui hal hal yang tidak enak itu dengan baik
baik tanpa ada tindakan yang neko neko, serta dia masi bisa
konsen ama tugas prioritas utamanya, kuliahnya dan kesehatan
fisiknya tetep terjaga,

Ga : hmmm,,,,, iya juga sih lo, temanku itu pastinya lagi remuk
redam luar dalam, kalo nurut pengamatanku, hmmm sangat susah di
bayangkan lo, ndasku iso iso pecah, ,, coba aja bayangin
sese0rang yang uda diperkirakan akan menjadi sese0rang masa
depan, melakukan itu, sedangkan sese0rang ini punya posisi yang
sangat dekat dengan keluarga temanmu itu, bagaimana coba temanmu
itu bisa ngadepin keluarga dan kerabatnya jika mereka nanti akan
berkumpul?,

Lo : iya ,,,

Ga : terus lo ,, kata apa yang akan disampaikan temanmu kepada
orang tuanya? juga bagaimana perasaan orang tua temanmu itu ke
temanmu dan ke sese0rang itu,? amat kasian juga kan kalo orang
tuanya juga tertekan jiwanya.
aku tau lo, kalo kamu juga gak tau sesungguhnya kenyataan hidup
yang sudah dijalani oleh temanmu itu dengan sese0rang nya itu
sama keluarga dan kerabat2nya, tp kamu bisa tau rasa susahnya
menghadapinya.

Lo : iya...

Ga : trus apa yang uda kamu lakuin ke temanmu itu?

Lo : aku cuma mengirimkan sms, aku bilang disms itu, ' semoga
tidak ada yang blaming each other, dan yang ada welas asih,"
gitu yang kubilang,

Ga : maksudnya apa itu ?

Lo : ya aku takut aja kalo nanti terjadi hal yang saling salah
menyalahkan antara satu sama laen, baik antara sese0rang itu dan
temanku, atau juga antara keluarga temanku itu ke temanku, atau
juga dari ke pihak pihak laen yang berhubunga.
ya kamu tau sendiri lah ga, kalo uda pake cara saling
menyalahkan, itu gak akan ada habisnya, selalu berlanjut dan
berlajut menyalahkan yang laen lagi, kalo uda gitu yang ada cuma
saling menyakiti hati satu sama laen,dan sisanya malah saling
menyakiti satu sama laen, ujung ujungnya malah ada kebencian
yang nampak, nah, kalo yang ada sakit dan benci, itu uda sangat
tidak bisa lagi untuk memperbaiki keadaan, makanya aku sambung
dengan kata kata " yang ada welas asih" ,..

Ga : welas asih gimana?

Lo : ya semua pihak harus bisa berlapang dada. dan mampu melihat
kediri sendiri masing, semua pihak harus seperti itu, baik bagi
sese0rang itu, temanku itu, orang tua temanku itu ,, smuanya
harus mampu melihat kepada dirinya sendiri tanpa mengusung ego
masing2, dan dari hasil welas asih itu nanti akan keliahatan hal
yang tidak tepat yang telah dilakukan atas orang laen ke orang
laen lagi, dan bisa saling memaafkan atas semua, terutama
memaafkan diri sendiri kalo emang terbukti menyesal karena telah
memaksakan ego. dan ini harus dilakukan smua pihak, sekali lagi
semua pihak,,

Ga : waduh lo ,, usulanmu itu kalo sampe ada orang yang salah
membaca dan memahami, bisa bisa tulisanmu itu juga dianggap
menyalahkan orang laen, kalo yang aku fahami dari tulisanmu
barusan itu, semacam memberi tahu orang supaya segala hal besar
atau kecil itu di dialog kan , baik dialog dengan diri sendir
atau dengan orang laen, dan dialog nya harus dengan kepala
dingin, tanpa ada pihak laen yang terpaksa harus mengikut aturan
orang laen, ,, yaa gimana ya,, susah emang di bahasakan,, sangat
rancu tulisanmu,,,

Lo : ya gimana lagi ga, mampuku membahasakannya spt itu, dan aku
sangat terjauh dari tujuan menyalah nyalahkan.

Ga : ya wes la lo, moga tulisan sms mu yang simple tadi uda
mencukupi untuk menjadi permulaan, dan temanmu itu uda bisa
bersikap untuk dirinya sendiri dan untuk keluarga serta
kerabatnya,

Ga : trus lo ,, aku pengen tau ,, hubunganmu ama temanmu itu
hubungan apa sih ? sekedar teman? ato ada lebih, atau gimana?
kok sikapmu sampe segitunya ke temanmu itu,,,

Lo : hummm,,,, waduh ga, aku malas jawab pertanyaanmu ini,, rada
rumit juga kayaknya kalo diliat dari yang uda aku lakukan ama
temanku itu dulu dulu, ya udalah di skip aja tentang itu, tapi
yang penting, temanku itu adalah orang yang " who i care about"
... uda itu aja ya ,,, :)

Ga : 0uuu,,, ok lah kalo gitu,,, sip wes ,,, and ,, sekarang aku
usulin aja ke kamu lo, temanin aja temanmu itu, sebatas kamu
bisa aja, gak penting temanmu itu aslinya butuh kamu ato tidak,
yang penting kamu ada aja sebagai orang yang siap membantunya
jika diperlukan,, dan kamu jangan pernah menuntut sikap temanmu
itu yang macam2 ke kamu, karena hal itu akan menambah beban
temanmu,

Lo : siap ga, ,,,,,

Ga : dan inget lo, kamu tidak pernah tau sesungguhnya apa yang
terjadi dan yang sedang dialami oleh temanmu itu, meskipun
caramu berteman itu dengan cara menyamakan jiwamu dengan
temanmuitu, tapi ingetlah, kalo kamu itu bukan dia dan dia bukan
kamu, karena itu kamu tidak tau sesungguhnya. yang kamu tau cuma
sebatas rasamu jika diposisikan dengan tamanmu itu,

Lo : iya ga ,, iya ngerti aku itu,,,

Ga : satu lagi lo, ada hal yg uda pasti yang bisa kamu perbuat
untuk temanmu itu,,,

Lo : apaan ?

Ga : Doain terus temanmu itu untuk kebaikannya, dalam segala
perihalnya, inget segala perihalnya loh ya,,, dirinya,
kesehariannya, temannya, ortunya, semoga smua membawa kebaikan
untuk temanmu, itulah yg kumaksud dengan prihalnya,, :)

lo : iya ga siap ga,,,

Ga : terus lo, ada rencana apalagi yang akan kamu lakuin buat
temanmu itu ,,,??

Lo : ada ,, aku pengen,,,,


Si pengemudi tiba tiba menurunkan speed mobilnya,, dan aku
sedikit terhenyak, akhirnya pecakapanku dengan Rega pun
terputus.

mobil kami pun berjalan sangat pelan merayap karena macet,
pikiranpun bertanya,, kenapa di jalan yang lebar ini tiba tiba
ada macat? setelah 10 menit mobil berjalan merayap pelan,
akhirnya tahu juga apa yg menjadi sebab kemacetan, dan ternyata
disitu ada truck yang terbalik di tengah jalan dan barang
muatannya itu terbalik semua ditengah jalan raya itu,,,

dan kita ternyata sudah memasuki kota Cairo.